Handphone bukan merupakan barang mewah saat ini, Sudah merupakan
suatu kebutuhan setiap orang untuk dapat memiliki perangkat komunikasi
tersebut. Bukan sebagai gaya-gayaan akan tetapi memang sebagai desakan
kebutuhan untuk berkomunikasi di era digital ini yang menuntut kita
untuk serba cepat. Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler
yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan pendiri
perusahaan Ericsson yang kini di kenal dengan perusahaan Sony Ericsson.
Pada awalnya, orang Swedia ini medirikan perusahaan Ericsson
memfokuskan terhadap bidang bisnis perlaan telegraf, dan perusahaannya
juga tidak terlalu besar pada waktu itu. Pada tahun 1921 pertama kalinya
Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan telepon mobile yang
terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz. Tahun
1970-an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan di dominasi
oleh 3 perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan
Ericsson dan di Amerika dengan perusahaan Motorola dan sekitar tahun
80’an handphone mulai merambah ke Indonesia.
Sering kali kita mendengar istilah – istilah jaringan dalam dunia
komunikasi dewasa ini. Antara lain AMPS, GPRS, EDGE, 2.5G, 3G, 3.5G dan
yang terbaru adalah 4G yang diklaim menjadi jaringan dengan transmisi
data tercepat untuk saat ini. Prof. Dr. Khoirul Anwar merupakan seorang
ilmuwan top di Jepang yang berasal dari Dusun Jabon, Desa Juwet,
Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dimana telah memegang
dua hak paten penting di bidang telekomunikasi. Khoirul adalah lulusan
Jurusan Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan cumlaude di tahun
2000. Meraih gelar master dan doktor dari Nara Institute Science and
Technology ( NAIST ) pada tahun 2005 dan 2008. Beliau juga penerima IEEE
Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS)
tahun 2006, di California. Prof. Dr. Khoirul Anwar Adalah penemu dan
sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency
Division Multiplexing).
Profesor kelahiran Kediri tahun 1978 itu menemukan metode komunikasi
yang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit dalam keterbatasan.
Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM diawalinya dengan “ide nyeleneh”
mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data.
Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja "Sistem ini mampu menurunkan
energi sampai 5dB atau 100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan
sebelumnya," katanya dan hasilnya kecepatan data yang dikirim meningkat.
Ternyata penemuan hebat anak dari almarhum Sudjianto dan Siti Patmi
ini terinspirasi dari film animasi untuk anak-anak. Dragon Ball, sebuah
film anime Jepang yang kerap ia tonton jadi sumber inspirasinya. "Ketika
Goku (tokoh utama Dragon Ball) akan melayangkan Spirit Ball yang
merupakan jurus terdahsyatnya, Goku akan menyerap semua energi makhluk
hidup di alam sehingga menghasilkan energi yang luar biasa," katanya.
Konsep itu, lanjut Khoirul, diturunkan formula matematikanya untuk
diterapkan pada penelitian. Jurus Spirit Ball dianalogikan sebagai turbo
equalizer yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi
yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan
distorsi data akibat interferensi gelombang. "Kini sebuah sinyal yang
dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval
untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi.
Awalnya hal itu dianggap tak mungkin di dunia telekomunikasi," katanya.
Lebih lanjut Khoirul mengatakan bahwa guard interval merupakan
sesuatu yang tidak berguna di perangkat penerima. "Selain hanya untuk
pembatas, mengirimkan power untuk sesuatu yang tidak berguna adalah
sia-sia," imbuh suami dari Sri Yayu Indriyani. Metode ala jurus Dragon
Ball ini bisa dibilang mampu memecahkan masalah transmisi nirkabel.
Apalagi temuan ini bisa diterapkan pada hampir semua sistem
telekomunikasi, termasuk GSM, CDMA, dan cocok untuk diterapkan pada
sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas
rendah. Menurut Khoirul, dalam penerapannya metode ini mampu menjawab
masalah telekomunikasi di kota besar yang punya banyak gedung pencakar
langit maupun di pegunungan. "Sebab di daerah itu biasanya gelombang
yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang,"
katanya.
Temuan lulusan Teknik Elektro ITB yang telah dipatenkan itu kini
digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan
teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi Cina,
Huawei Technology. Dengan digunakannya teknologi ini oleh industri,
Khoirul berhak mendapatkan royalti. Dan sebagai penghargaan terhadap
orang tuanya, royalti pertamanya dia berikan kepada sang ibu di Kediri.
"Karena ibu yang berjuang sendirian menyekolahkan saya," katanya.
Asisten Professor di JAIST (Japan Advanced Institute of Science and
Technology ) ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi
cemerlang di Jepang, Khorul Anwar menyimpan keinginan untuk kembali ke
Indonesia jika telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang
telekomunikasi.
Luar biasa bukan kisah anak bangsa indonesia yang memiliki prestasi
cemerlang dimata dunia, ternyata bangsa Indonesia tak hanya sebagai
bangsa pengguna namun dapat menjadi bangsa penemu dan sebagai pengubah
serta memberikan gebrakan baru kepada dunia . Nah, kini giliran kita
sebagai pemuda bangsa, sebagai penerus bangsa untuk tidak hanya sebagai
penonton namun turut andil dalam memberikan perubahan kepada dunia.
Bukanlah hal yang mustahil bagi kita untuk mengikuti jejak mereka karena
ada istilah mengatakan “ You can if you think you can” ( Engkau Pasti
Bisa Jika Engkau Berfikir Bisa ). Jadi Ayoooo tunjukan semangatmu untuk
memberikan perubahan kepada dunia.
biodata singkat beliau
Professor Khoirul Anwar lahir pada 22 Agustus 1978 di Kediri, Jawa
Timur. ia merupakan Putra dari pasangan (almarhum) Sudjianto dengan Siti
Patmi seorang petani di kediri. Ayahnya meninggal karena sakit saat ia
baru lulus SD tahun 1990. Ayah Khoirul meninggal karena sakit, saat ia
baru lulus SD pada 1990. Ibunyalah kemudian berusaha keras
menyekolahkannya, walaupun kedua orang tuanya tidak ada yang lulus SD.
Sejak kecil, Khoirul hidup dalam kemiskinan. Tapi ada saja jalan baginya
untuk terus menuntut ilmu. Misalkan, ketika melanjutkan SMA di Kediri,
tiba-tiba ada orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Kemudian ia
meneruskan kuliah di ITB Bandung Jurusan Teknik Elektro lulus dengan
predikat cum laude di tahun 2000.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
TERNYATA BUATAN INDONESIA MOTOR TERCEPAT DI 2013 Motor tercepat di dunia emang sangat familiar di kalangan bikers dunia. ...
-
9 KAPAL PERANG BUATAN INDONESIA Keberadaan peralatan dan kendaraan militer adalah kebutuhan bag...
-
5 Musisi Indonesia Yang Lagu Populernya dibeli oleh Penyanyi Luar Negeri Ada titik cerah bagi musisi Indonesia yang berprestasi di teng...
0 komentar:
Posting Komentar