Senin, 18 Februari 2013

BUSlistrik buatan indonesia

Bus Listrik Karya Anak Bangsa Siap Diproduksi Massal

Bus listrik memiliki kelebihan sebab mampu menghemat biaya operasional hingga 50 persen dibandingkan bus atau mobil konvensional.

bus listrik,otomotifMenko Hatta Rajasa (kanan) bersama Kepala LIPI Lukman Hakim ketika meninjau dan melakukan uji coba bus listrik di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (23/7) lalu. (Gloria Samantha/NGI)
Bus listrik buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) masih dalam tahap purwarupa (prototype) setelah dikembangkan beberapa waktu lamanya. Tetapi kendaraan tersebut sudah siap diproduksi secara massal.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Peralatan dan Transportasi LIPI Abdul Avid di Jakarta, Senin (23/7). Bus listrik yang diproduksi merupakan mikrobus untuk kapasitas sekitar 12 orang. Bus dilengkapi smart grid sehingga sumber listrik bisa didapatkan dari mana pun, termasuk tenaga surya.
Di dalam bus ini, listrik tersimpan dalam baterai berjenis lithium ferophosphate 320 VOC / 160 Ah. Jumlah baterai yang digunakan 100 buah. Mobil dirancang untuk bisa berjalan hingga kecepatan 100 km/jam dan bisa menempuh jarak 150 kilometer tiap diisi penuh.
Saat kapasitas baterai tinggal 20 persen, akan ada peringatan sehingga baterai tidak benar-benar habis. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian adalah empat jam. Bus listrik memiliki kelebihan sebab mampu menghemat biaya operasional hingga 50 persen dibandingkan bus atau mobil konvensional.
Usaha ini didukung oleh pihak Pemerintah yang menyatakan serius untuk mengembangkan kendaraan berbahan bakar listrik. Menko Perekonomian Hatta Rajasa bahkan ikut menjajal langsung mengendarai mobil listrik buatan Ahmadi yang sering dipakai oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, serta mobil listrik buatan LIPI.
Menurut Hatta, LIPI sudah membuat kendaraan listrik berupa bus listrik dan juga berbagai macam kendaraan city car sudah masuk katagori skala tujuh dari sembilan. "Skala sembilan sudah siap produksi yang disebut dengan tahap technology readiness. Jadi kita memang merasa yakin untuk siap masuk ke level sembilan," ucapnya.
Sementara Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta mengatakan bahwa berdasarkan road map yang telah disusun, produksi 10.000 unit kendaraan listrik akan dilakukan pada 2016. Namun, pemerintah menargetkan produksi mobil listrik dalam jumlah terbatas pada awal 2013.  Rencana produksi massal juga akan dipercepat pada tahun 2014 dengan melibatkan tim dari universitas, LIPI, BPPT.
(Gloria Samantha)

0 komentar:

Posting Komentar